Selasa, 01 Desember 2009

Sayuran Asparagus

Asparagus kini menjadi salah satu jenis tanaman sayuran yang naik daun. Bagian yang dikonsumsi adalah batang muda (rebung) atau tunasnya. Sejauh ini ada 2 jenis asparagus yang biasa dikonsumsi yaitu asparagus hijau dan putih. Umumnya masyarakat Indonesia lebih senang menanam asparagus hijau karena sesuai dengan kondisi tanah dan cuaca.

Asparagus termasuk termasuk sayuran berkels, karena selalu tersedia di restoran mewah dan hotel berbintang. Prospek pengembangannya sangat cerah, karena permintaan pasar terutama ekspor cukup tinggi. Asparagus dikenal sebagai sayuran rebung untuk bahan salad, sup, cah atau menu campuran tertentu. Menu ini relatif mewah untuk masyarakat Indonesia. Wajar jika harganya mahal.

Tanaman ini memiliki banyak cabang, daunnya halus, tinggi 1 – 1,6 m, dengan akar berbonggol. Makin besar bonggolnya, makin banyak produksi rebungnya. Asparagus memiliki umur panjang, bahkan reklamasi dapat dilakukan lima tahun sekali. Selama reklamasi produksi rebung akan jalan terus. Sebelum melakukan penanaman, lahan harus diolah (dibajak) cukup dalam dan merata. Setelah itu membuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm. Jarak antara tanaman 1,25 – 1,5 m.

Pupuk yang digunakan pada tahap awal penanaman adalah pupuk kandang (kompos). Penanaman bibit sebaiknya dilakukan pagi (09.00) atau sore (16.00) hari. Pilihlah bibit terbaik yang sudah diseleksi dan berumur 5 – 6 bulan. Pemeliharaan asparagus relatif mudah. Ada beberapa kegiatan yang mesti dilakukan antara lain pembubunan, pemangkasan, pengairan, pemupukan ulang dan pencegahan hama penyakit.

Pembubunan dilakukan ketika mulai tumbuh tunas. Perl diketahui asparagus tidak menghendaki adanya genangan. Karena itu di musim hujan perllu dilakukan pendalaman parit. Sedangkan pemangkasan dilakukan jika induk tanaman sudah memiliki belasan batang atau lebih. Usahakan jumlahnya hanya 8 – 10 batang saja, selebihnya dipangkas. Tetapi menjelang panen, batang yang disisakan makin sedikit, sekitar 3 – 5 batang. Pemangkasan juga dilakukan terhadap cabang / batang yang terserang hama dan penyakit.

Pengairan dilakukan dengan menggenangi parit sehingga separo ketinggian parit. Tunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisanya dibuag. Pada musim kemarau, hal ini bisa dikerjakan seminggu sekali. Yang tak kalah penting adalah pemupukan ulang. Kalau dalam awal penanaman tak dianjurkan penggunaan pupuk kimia, maka pupuk ini bisa diaplikasikan pada pemupukan ulang. Pada pemupukan ulang1, gunakan 30 kg urea, 30 kg TSP dan 20 kg KCL untuk setiap 1000 m2 areal tanaman. Pemupukan ulang 2 menggunakan 30 kg urea dan 20 kg KCL. Sedangkan pemupukan ulang 3 menggunakan rumus seperti pemupukan ulang 1. Pupuk kandang kembali digunakan untuk pemupukan ulang 3, dengan dosis 2000 – 3000 kg per 1000 m2 areal tanaman.

Asparagus dapat dipanen bagian rebungnya pada umur 4 bulan setelah transplanting. Rebung ini dipanen setelah muncul di atas tanah dalam kleadaan pucuk yang masih menguncup. Ada beberapa teknik memanen, misalnya mencabut dan memangaks batang muda. Ada lagi melalui pemotongan batang muda. Cara yang disebut terakhir diyakini lebih baik karena tidak merusak sistem perakaran tanaman induk. Panen kedua dilakukan pada umur 5 bulan, dengan interval panen 2 hari sekali.

Panen berikutnya dilakukan pada bulan ke 6 dan bisa dilakukan saban hari dan seterusnya. Selain di pekarangan terbuka, asparagus juga bisa dikembangkan dalam green house. Bahkan pertumbuhannya relatif lebih baik daripada ditanam di lahan terbuka. Yang pasti kesehatan tanaman lebih terjamin.

Metoda ini sudah diterapkan para petani di Desa Cibodas, Kecamatan lembang, Kabupaten Bandung. Penggunaan green house dapat menignkatkan produksi rebung dalam setiap rumpun asparagus. Dalam kebun terbuka, setiap rumpun hanya menghasilkan 1 – 3 tunas rebung, dengan panjang 12 – 15 cm. Sedangkan dalam green house, produksi rebung meningkat menjadi 3 – 4 tunas per rumpun. Panjangnya pun meningkat menjdi 15 – 20 cm.

(Amanah-32. Suara Merdeka Jumat, 24 Juli 2009. Hal M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar