Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja, padahal dalam kenyataannya, pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan guna menghasilkan laba. Manajemen pemasaran bersangkut-paut dengan pengelolaan keseluruhan proses ini.
Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena agribisnis tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah sesuai kondisinya.
Keberhasilan secara dini dalam agribisnis biasanya dapat dicapai karena agribisnis tersebut mampu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Karena kebutuhan pelanggan terus berubah, maka program pemasaran juga harus selalu diubah sesuai kondisinya.
Komponen-Komponen Dari Rencana Pemasaran Strategik
Rencana pemasaran strategik memadukan semua kegiatan dan sumber daya bisnis secara logis guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan laba. Rencana tersebut terdiri dari lima jenis keputusan pemasaran yang harus saling melengkapi. Bidang-bidang keputusan ini sering disebut sebagai bauran pemasaran atau marketing mix.
Penelitian pasar terutama bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan daya-beli pelanggan. Penelitian pasar dapat didasarkan pada teknik statistik yang rumit, tetapi bisa juga hanya dengan mengadakan wawancara dan pengamatan secara informal. Akan tetapi yang namanya penelitian itu harus menghasilkan informasi yang obyektif dan analistis untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pasar.
- Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen-segmen atau kategori berdasarkan karakteristik yang bersesuaian. Dengan menyadari karakteristik umum, kebutuhan, dan motif pe,belian yang lazim terdapat pada setiap segmen khusus di seluruh pasar, agribisnis dapat merancang strategi khusus pemasaran yang dapat memikat segmen khusus yang akan dilayani
Penetapan harga berdasarkan biaya atau penetapan harga yang lebih besardari biaya (cost-plus), adalah cara penetapan biaya yang sederhana, yaitu hanya dengan menambahkan marjin tetap kepada biaya dasar masing-masing produk atau jasa..
- Penetapan Harga berdasarkan ROI,
Penetapan harga berdasarkan ROI (pengembalian atas investasi) mirip dengan penetapan harga berdasarkan biaya plus. Metode ini dimulai dengan penetapan biaya produk yang dilanjutkan dengan penambahan suatu jumlah yang memadai untuk menghasilkan ROI yang telah ditetapkan.
- Penetapan Harga Bersaing,
Penetapan harga bersaing menekankan sisi lain dari harga. Sementara metode penetapan harga berdasarkan biaya dan ROI cenderung mengabaikan kondisi pasar, metode penetapan harga bersaing pada hakikatnya mendasarkan harga pada harga pesaing. Artinya, harga produk perusahaan mengikuti harga rata-rata yang berlaku di pasar.
- Penetapan Harga berdasarkan KTO
Penetapan harga berdasarkan KTO (kontribusi terhadap overhead) merupakan suatu metode yang bertujuan mendorong penjualan ekstra dengan menjual produk tambahan yang melebihi jumlah proyeksi penjualan, dengan harga sedikit diatas tambahan.
- Penetapan Harga Penetrasi
Strategi penetapan pasar penetrasi menawarkan produk dengan harga lebih rendah untk membuka pasar seluas mungkin dan “penerimaan” konsumen yang sedemikian cepat atas produk yang bersangkutan.
- Perjenjangan Pasar (skimming the market)
merupakan kebalikan dari penetapan harga penetrasi. Metode penjenjangan memperkenalkan produk dengan harga tinggi untuk para pelanggan mewah. Kemudian setelah pasar relatif sempit itu menjadi jenuh, harga diturunkan secara bertahap.
- Daya-Serap Pasar,
Penetapan harga berdasarkan daya-serap pasar merupakan metode lain untuk menentukan harga produk dan jasa yang sangat unik.Metode ini seringkali digunakan dalam menetapkan harga jasa yang sangat terspesialisasi dan bervariasi pada setiap pekerjaan, dimana pekerjaan dirundingkan secara terpisah dan komunikasi antar pelanggan tidak terlalu lancar.
- Potongan Harga,
Potongan harga atau diskon memberikan pelanggan pengurangan dari harga yang diumumkan atau dari daftar harga karena alasan tertentu. Potongan harga berdasarkan volume pembelian seringkali diberikan pada agribisnis guna mendorong pembelian dalam jumlah besar yang akan meningkatkan volume penjualan dan menurunkan biaya per unit.
- Penetapan Harga Merugi,
Penetapan Harga Merugi (loss-leader princing) dilakukan dengan menawarkan satu atau beberapa produk dalam bauran produk dengan harga yang diturunkan untuk jangka waktu terbatas. Tujuannya adalah untuk mendorong penyerapan produk tertentu dalam jangka panjang.
- Penetapan Harga Psikologis,
Penetapan Harga Psikologis menghasilkan harga yang kelihatannya lebih memuaskan karena seakan-akan cukup rendah, seperti 99 sen, seakan-akan lebih murah ketimbang 1 dollar.
- Penetapan Harga bergengsi,
Penetapan harga bergengsi, di pihak lain, memberikan daya tarik dari segi citra mutu dan citra elite. Banyak orang berkeyakinan kuat bahwa harga yang tinggi selalu mencerminkan mutu yang tinggi. Penetapan harga bergengsi sangat banyak digunakan dalam agribisnis.
Keputusan Pasar yang Menyeluruh
- Penelitian PasarPenelitian pasar terutama bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan daya-beli pelanggan. Penelitian pasar dapat didasarkan pada teknik statistik yang rumit, tetapi bisa juga hanya dengan mengadakan wawancara dan pengamatan secara informal. Akan tetapi yang namanya penelitian itu harus menghasilkan informasi yang obyektif dan analistis untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pasar.
- Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen-segmen atau kategori berdasarkan karakteristik yang bersesuaian. Dengan menyadari karakteristik umum, kebutuhan, dan motif pe,belian yang lazim terdapat pada setiap segmen khusus di seluruh pasar, agribisnis dapat merancang strategi khusus pemasaran yang dapat memikat segmen khusus yang akan dilayani
Keputusan mengenai Harga
- Penetapan Harga berdasarkan Biaya,Penetapan harga berdasarkan biaya atau penetapan harga yang lebih besardari biaya (cost-plus), adalah cara penetapan biaya yang sederhana, yaitu hanya dengan menambahkan marjin tetap kepada biaya dasar masing-masing produk atau jasa..
- Penetapan Harga berdasarkan ROI,
Penetapan harga berdasarkan ROI (pengembalian atas investasi) mirip dengan penetapan harga berdasarkan biaya plus. Metode ini dimulai dengan penetapan biaya produk yang dilanjutkan dengan penambahan suatu jumlah yang memadai untuk menghasilkan ROI yang telah ditetapkan.
- Penetapan Harga Bersaing,
Penetapan harga bersaing menekankan sisi lain dari harga. Sementara metode penetapan harga berdasarkan biaya dan ROI cenderung mengabaikan kondisi pasar, metode penetapan harga bersaing pada hakikatnya mendasarkan harga pada harga pesaing. Artinya, harga produk perusahaan mengikuti harga rata-rata yang berlaku di pasar.
- Penetapan Harga berdasarkan KTO
Penetapan harga berdasarkan KTO (kontribusi terhadap overhead) merupakan suatu metode yang bertujuan mendorong penjualan ekstra dengan menjual produk tambahan yang melebihi jumlah proyeksi penjualan, dengan harga sedikit diatas tambahan.
- Penetapan Harga Penetrasi
Strategi penetapan pasar penetrasi menawarkan produk dengan harga lebih rendah untk membuka pasar seluas mungkin dan “penerimaan” konsumen yang sedemikian cepat atas produk yang bersangkutan.
- Perjenjangan Pasar (skimming the market)
merupakan kebalikan dari penetapan harga penetrasi. Metode penjenjangan memperkenalkan produk dengan harga tinggi untuk para pelanggan mewah. Kemudian setelah pasar relatif sempit itu menjadi jenuh, harga diturunkan secara bertahap.
- Daya-Serap Pasar,
Penetapan harga berdasarkan daya-serap pasar merupakan metode lain untuk menentukan harga produk dan jasa yang sangat unik.Metode ini seringkali digunakan dalam menetapkan harga jasa yang sangat terspesialisasi dan bervariasi pada setiap pekerjaan, dimana pekerjaan dirundingkan secara terpisah dan komunikasi antar pelanggan tidak terlalu lancar.
- Potongan Harga,
Potongan harga atau diskon memberikan pelanggan pengurangan dari harga yang diumumkan atau dari daftar harga karena alasan tertentu. Potongan harga berdasarkan volume pembelian seringkali diberikan pada agribisnis guna mendorong pembelian dalam jumlah besar yang akan meningkatkan volume penjualan dan menurunkan biaya per unit.
- Penetapan Harga Merugi,
Penetapan Harga Merugi (loss-leader princing) dilakukan dengan menawarkan satu atau beberapa produk dalam bauran produk dengan harga yang diturunkan untuk jangka waktu terbatas. Tujuannya adalah untuk mendorong penyerapan produk tertentu dalam jangka panjang.
- Penetapan Harga Psikologis,
Penetapan Harga Psikologis menghasilkan harga yang kelihatannya lebih memuaskan karena seakan-akan cukup rendah, seperti 99 sen, seakan-akan lebih murah ketimbang 1 dollar.
- Penetapan Harga bergengsi,
Penetapan harga bergengsi, di pihak lain, memberikan daya tarik dari segi citra mutu dan citra elite. Banyak orang berkeyakinan kuat bahwa harga yang tinggi selalu mencerminkan mutu yang tinggi. Penetapan harga bergengsi sangat banyak digunakan dalam agribisnis.